Digital Academics as Strengthening Religious Moderation Values in Overcoming the Potential of Identity Politics in The Kadokan Village Community, Sukoharjo District

Main Article Content

Layyin Mahfiyana
Evi Ariyani
Lutfi Rahmatullah
Mohammad Yufidz Anwar Ibrohim
Keywords: Digital Academic, Religious Moderation, Identity Politics

This community service aims to investigate the role of digital academics in strengthening the values of religious moderation as a response to the potential for identity politics in the community of Kadokan Village, Sukoharjo Regency. Identity politics is often a source of tension and conflict in various communities, especially in religious contexts. A qualitative approach was used in this research by collecting data through in-depth interviews, participant observation, and content analysis of digital platforms used by academics and local communities.


The results of UIN Raden Mas Said's Community Service (PKM) regarding "Digital Academics as Strengthening the Values of Religious Moderation in Countering the Potential for Identity Politics in the Kadokan Village Community, Sukoharjo Regency" in terms of activities have run smoothly, on target, and in accordance with PKM planning. This activity also provides a positive and real influence by indicating openness in the way the community views the meaning of difference and plurality. The next step is an evaluation to see whether the level of tolerance in the PKM location area is increasing and whether moderate attitudes are also growing

A.A. Yewangoe. Agama dan Kerukunan, Jakarta: PT. Gunung Mulia, 2002.
A.S. Hornby, Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English, New York: Oxford University Press, 1995.
Ahmad Sukarja, Piagam Madinah dan Undang-Undang 194; Kajian Perbandingan Tentang Hidup Bersama dalam Masyarakat yang Majemuk , Jakarta: UI press, 1995.
Amirullah, “BNPT Ungkap 80 Persen Eks Napi Terorisme Masih Berkukuh Pada Ideologinya,” Tempo, 13 Februari 2023, https://nasional.tempo.co/read/1690935/bnpt-ungkap-80-persen-eks-napi-terorisme-masih-berkukuh- pada-ideologinya.
Anis Malik Thoha, Tren Pluralisme Agama; Tinjauan Kritis, Jakarta: Perspektif; Kelompok Gema Insani, 2007.
Anis Malik Thoha, Tren Pluralisme Agama; Tinjauan Kritis, Jakarta: Perspektif; Kelompok Gema Insani, 2007.
CNN, “Kapolri Minta Pejabat Setop Politik Identitas di Pilpres 2024,” CNN Indonesia, diakses 4 April 2023, https://www.cnnindonesia.com/nasional/20221001182015-32-855110/kapolri-minta-pejabat-setop-politik-identitas- di-pilpres-2024.
Dewi Indah Ayu, “Indeks Kerukunan Umat Beragama Tahun 2021 Masuk Kategori Baik,” Kementerian Agama Republik Indonesia, 2021, https://kemenag.go.id/nasional/indeks-kerukunan-umat-beragama-tahun-2021- masuk-kategori-baik-latuic.
Djoko Widagdo, ” Sikap Religius Pandangan Dunia Jawa” dalam Darori Amin(ed), Islam dan Kebudayaan Jawa. Yogyakarta: Gama Media, 2000.
Dogobert D. Runes, Dictionary of Philosophy, New Jersey : Little Filed, Adam & Co.,1976.
Dwi Chyntia Putri dan Nasiwan, “Harmony in Diversity: The Implementation of Multicultural Education at Indonesian Schools” (2nd International Conference on Social Science and Character Educations (ICoSSCE 2019), Atlantis Press, 2020), 168–72, https://doi.org/10.2991/assehr.k.200130.035.
Eko Ari Wibowo, “Setara Institute Catat Kenaikan Kasus Intoleransi Jelang Tahun Politik,” Tempo, 24 Maret 2023, https://nasional.tempo.co/read/1706562/setara-institute-catat-kenaikan-kasus-intoleransi-jelang-tahun-politik.
Endang Fatmawati, “Strategies to Grow a Proud Attitude towards Indonesian Cultural Diversity,” Linguistics and Culture Review 5, no. S1 (10 September 2021): 810–20, https://doi.org/10.21744/lingcure.v5nS1.1465.
Farid Esack, Qur`an, Liberation and Pluralism : An Islamic Perspective of Interreligious Solidarity Against Oppression, England : One World, Oxford,1997.
Fathurrrahman ’Arif Rumata, Muh Iqbal, dan Asman Asman, “Dakwah Digital Sebagai Sarana Peningkatan Pemahaman Moderasi Beragama Dikalangan Pemuda,” Jurnal Ilmu Dakwah 41, no. 2 (31 Desember 2021): 172–83, https://doi.org/10.21580/jid.v41.2.9421.
Fathurrrahman ’Arif Rumata, Muh Iqbal, dan Asman Asman, “Dakwah Digital Sebagai Sarana Peningkatan Pemahaman Moderasi Beragama Dikalangan Pemuda,” Jurnal Ilmu Dakwah 41, no. 2 (31 Desember 2021): 172–83, https://doi.org/10.21580/jid.v41.2.9421.
Fictoria Neufeldt, Webster New College Dictionary, USA : Macmillan,1996 .
Gutomo Priyatmono, Membisukan yang Lain, Kata Pengantar dalam buku Imam Subkhan, Hiruk Pikuk Wacana Pluralisme di Yogya , Yogyakarta: Kanisius, 2007.
H.AR Tilaar. Multikulturalisme Tantangan-Tantangan Global Masa Depan Dalam Transformasi Pendidikan Nasional, Jakarta: PT Grasindo: 2004.
Hans Wehr, A Dictionary of Modern Written Arabic, London: George Allen and Unwin LTD, 1971.
Kamaruddin Amin, “Mengapa Moderasi Beragama?,” Kementerian Agama Republik Indonesia, 2023, https://kemenag.go.id/kolom/mengapa-moderasi-beragama-02MbN.
Kementerian Agama Republik Indonesia, Moderasi beragama, Balitbang kementerian Agama, Jakarta: 2019.
Klaim kebenaran (truth claims) atas agama adalah anggapan bahwa agamanya yang paling benar, lurus dan yang lain (al-akha>r, the other, liyan) adalah salah dan sesat. Lihat Gutomo Priyatmono, Membisukan yang Lain, Kata Pengantar dalam buku Imam Subkhan, Hiruk Pikuk Wacana Pluralisme di Yogya, Yogyakarta: Kanisius, 2007.
M. Ainul Yakin Pendidikan Multikultural Croos-Kultural Understanding Untuk Demokrasi dan Keadilan , Yogyakarta: Pilar Media: 2005.
M. Ainul Yaqin, Pendidikan Multikultural: Cross cultural understanding untk demokrasi dan Keadilan, Yogyakarta: Pilar Media, cet. 2, 2007.
M. Amin Abdullah, Dinamika Islam Kultural, Bandung : Mizan, 2000.
M. Amin Abdullah, Falsafah Kalam Di Era Posmodernisme, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1995.
Mark Jeergenmeyer, Menentang Negara Sekuler: Kebangkitan Global Nasionalis Terj. Nurhadi, Bandung: Mizan, 1998.
Muhammad Ardhi Razaq Abqa, “Partai Politik Dan Moderasi Beragama Sebagai Pilar Demokrasi Di Indonesia,” RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual 2, no. 1 (14 September 2020): 1–12, https://doi.org/10.29303/resiprokal.v2i1.27.
Muhammad Ardhi Razaq Abqa, “Partai Politik Dan Moderasi Beragama Sebagai Pilar Demokrasi Di Indonesia,” RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual 2, no. 1 (14 September 2020): 1–12, https://doi.org/10.29303/resiprokal.v2i1.27.
Nelly Martin, Bahasa Gado-Gado in Indonesian Popular Texts: Expanding Indonesian Identities through Code-Switching with English (United States: The University of Wisconsin-Madison, 2017), https://www.proquest.com/openview/ac8abcdc14545e6d8c94be80c306c6d2/1?pq origsite=gscholar&cbl=18750.
Niels Mulder, Kepribadian Jawa dan Pembangunan Nasional, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1996.
Nur Khalik Ridwan, Pluralisme Borjuis: Kritik atas Nalar Pluralisme Cak Nur, Yogyakarta : Galang Press, 2002.
Paul Edwards, The Encyiclopedia of Philosophy , New York: Mac Millan Publishing, 1967.
Rinaldi Ramadhan, Mahmud Mulyadi, dan Marzuki Marzuki, “Peran Polisi Masyarakat (POLMAS) Dalam Mewujudkan Sistem Keamanan Dan Ketertiban Masyarakat (Studi Di Kepolisian Resort Tanjung Balai),” Jurnal Ilmiah METADATA 3, no. 1 (2021): 274–91.
Sitti Arafah, “Moderasi Beragama: Pengarusutamaan Kearifan Lokal dalam Meneguhkan Kepelbagaian (Sebuah Praktik pada Masyarakat Plural),” MIMIKRI 6, no. 1 (2020): 58–73.
Sitti Arafah, “Moderasi Beragama: Pengarusutamaan Kearifan Lokal dalam Meneguhkan Kepelbagaian (Sebuah Praktik pada Masyarakat Plural),” MIMIKRI 6, no. 1 (2020): 58–73.
Sujarwo, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Sumarno, “Rumah Urwah di Sukoharjo Sepi : Okezone News,” Okezone, 17 September 2009, https://news.okezone.com/read/2009/09/17/1/258507/rumah-urwah-di-sukoharjo-sepi.
Syafique Keshavvjee, Debat Agama terj. Nico Syukur Dister, Yogyakarta: Kanisius, 2009.
Tracey Yani Harjatanaya dan Chang-Yau Hoon, “Politics of multicultural education in post-Suharto Indonesia: a study of the Chinese minority,” Compare: A Journal of Comparative and International Education 50, no. 1 (2 Januari 2020): 18–35, https://doi.org/10.1080/03057925.2018.1493573.
Tri Purna Jaya, “Ketua RT di Lampung Mengamuk Bubarkan Ibadah Gereja, Forum Kerukunan: Hanya Miskomunikasi,” KOMPAS.com, 20 Februari 2023, https://regional.kompas.com/read/2023/02/20/154019178/ketua- rt-di-lampung-mengamuk-bubarkan-ibadah-gereja-forum-kerukunan-hanya.
William L. Rowe, Philosophy of Religion, edisi kedua, California : Wordsworth Publishing Company, 1992.
Willy Kimlicka, Kewarganegaraan Multikultural, Jakarta: LP3S, 2007.
Yaqut Cholil Qoumas, “Kepahlawanan dan Politik Identitas,” Kementerian Agama Republik Indonesia, 10 November 2022, https://kemenag.go.id/opini/kepahlawanan-dan-politik-identitas-lguarm.
Yaqut Cholil Qoumas, “Kepahlawanan dan Politik Identitas,” Kementerian Agama Republik Indonesia, 10 November 2022, https://kemenag.go.id/opini/kepahlawanan-dan-politik-identitas-lguarm.
Zakki al-Badawi, A Dictionary of The Social Sciences, Libanon : Libraire Du Liban, 1993.
Zulfan Taufik, “Extinguishing a Fire in the Husk: Strengthening Religious Moderation for Interfaith Youth in Bukittinggi, West Sumatra,” The 4th International Conference on University Community Engagement (ICON-UCE 2022) 4 (13 Desember 2022): 700–706.
Mahfiyana, L., Ariyani, E., Rahmatullah, L., & Yufidz Anwar Ibrohim , M. (2024). Digital Academics as Strengthening Religious Moderation Values in Overcoming the Potential of Identity Politics in The Kadokan Village Community, Sukoharjo District. Engagement: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 8(2), 352 -365. https://doi.org/10.29062/engagement.v8i2.1910